“Ustadz, jam berapakah waktu sholat dhuha? Katanya kalau sholat dhuha di waktu menjelang zhuhur itu waktu terbaik, benarkah ustadz?” demikian salah satu pertanyaan jamaah pengajian yang ditujukan kepada Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad pun lantas menjelaskan bahwa waktu sholat dhuha terbentang sejak 12 menit setelah matahari terbit hingga 10 menit menjelang Dhuhur.
“Waktu matahari terbit disebut syuruq. Saat matahari terbit ini, jangan sholat dulu karena makruh. Bersamaan dengan tanduk setan. Kalau matahari sudah naik kira-kira satu tombak, itulah yang disebut dengan awal waktu dhuha.
Para ahli astronomi mengukur, kira-kira 12 menit setelah matahari terbit. Jadi kalau matahari terbit jam 6:00, waktu dhuha dimulai jam 6:12,” terang dai alumni Universitas Al Azhar Kairo dan Universitas Darul Hadits Maroko tersebut.
“Kapan berakhirnya? Waktu dhuha berakhir 10 menit sebelum Zhuhur. Kalau waktu Zhuhur kita jam 12:02, berarti waktu dhuha berakhir pada pukul 11:52.
Setelah itu jangan sholat sunnah karena makruh. Jadi waktu dhuha terbentang panjang sejak 12 menit setelah matahari terbit hingga 10 menit sebelum masuk waktu Zhuhur,” lanjutnya.
Ustadz Abdul Somad menambahkan, adapun sholat dhuha menjelang Zhuhur, misalnya jam 11:00, maka itu termasuk waktu dhuha yang paling baik.
Karena waktu sholat dhuha terbaik itu saat anak unta sudah merasakan panas kalau dia meletakkan perutnya di pasir, sudah kepanasan.
Berdoa di waktu itu, kata Ustadz Abdul Somad, merupakan waktu berdoa yang mustajabah. Lebih dikabulkan Allah.
Karena pada saat itu tidak banyak orang yang berdoa, sedang sibuk dengan aktifitas pekerjaannya.
“Berdoa saat jarang orang lain berdoa itu lebih mustajabah,” tandasnya.
Dalil waktu sholat dhuha terbaik itu berdasarkan hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Zaid bin Arqam melihat orang-orang melaksanakan shalat Dhuha (di awal pagi). Ia pun berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (orang yang taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’.” (HR. Muslim)
Zaid bin Arqam melihat orang-orang melaksanakan shalat Dhuha di masjid Quba. Ia lantas mengatakan, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Sumber: webmuslimah.com