Bisa jadi penyakit hati muncul karena terlalu sibuk ngurus urusan orang lain. Sibuk ngurus postingan orang. Senang orang lain susah dan susah orang lain senang.
Orang gembira dia sesak
Orang berhasil dia hasad
Orang sukses dia murung
Orang posting nasehat dia baper
Susah mau ngapa-ngapain ngurusin orang, mending fokus bersyukur. Perbaiki kekurangan diri saudaraku.
Terlalu sibuk memikirkan urusan orang lain, akan merugikan diri sendiri apalagi sampai tahap “memata-matai” untuk mencari-cari keselahan saudaranya.
Ini yang dimaksud dengan tajassus dalam ayat,
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu (memata-matai) mencari-cari kesalahan orang lain ” (Al-Hujurat : 12)
An-Nawawi menjelasakan mengenai tajassus, beliau berkata,
“Tajassus adalah mencari aurat (kesalahan-kesalahan tersembunyi orang lain, ada juga yang mengatakan mencari/memeriksa yang tersembunyi dan kebanyakannya adalah kejelekan (yang tersembunyi).”
Setiap kita pasti punya kesalahan tersembunyi, tentu kita tidak ingin kesalahan itu ditampakkan karena bisa jadi kita sudah bertaubat dan menyesal.
Syaikh Al-‘Utsaimin menjelaskan,
“Tidak selayaknya manusia melakukan tajassus, bahkan harus dinilai sesuai dzahir yang nampak, selama tidak ada indikasi yang tidak sesuai dengan dzahirnya.”
Demikian juga hadits larangan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Sumber: muslimafiyah.com