Di saat kita bergembira dalam menyambut Hari Lebaran, masih ada saudara-saudara kita yang tidak pernah memikirkan tentang kesenangan merayakan hari kemenangan umat Islam itu.
Ketika kita memiliki uang untuk dibuat belanja apa saja yang kita inginkan, masih ada sebagian dari kita yang berjuang mengumpulkan uang, hanya untuk bisa makan.
Itulah pelajaran moral yang dikisahkan oleh seorang guru tahfiz yang dikenal sebagai Quinn Jell di halaman Facebook-nya.
Quinn bercerita tentang tindakan yang dilakukan anak didiknya demi bisa makan Pizza.
Mereka rela patungan uang untuk diberikan kepada guru mereka agar dibelikan makanan tersebut.
“Bu Guru, belikan kami Pizza,” kata mereka dalam sebuah surat yang dikirim kepada Quinn.
Dia menerima sebuah surat yang berisi dua lembar uang 50 ringgit. Terselip juga secarik nota yang menyatakan keinginan mereka makan Pizza.
“Terima surat dari anak-anak tahfiz saya. Mereka sangat ingin makan Pizza. Mengumpulkan uang sendiri agar bisa makan bersama teman-teman,” tulis Quinn di Facebook-nya.
Namun, uang yang dikumpulkan oleh anak-anak tahfiz itu tidak cukup untuk membeli makanan yang mereka inginkan.
“Mereka tidak punya banyak uang. Sayangnya, uang itu tidak cukup. Gaji baru separuh saya terima karena banyak orang tua murid yang belum membayar biaya pendidikan,” tulisnya.
Quinn mengatakan biaya untuk membayar PTPTN saja masih kurang. Apalagi memikirkan Hari Lebaran.
“Jika ada uang lebih, Bu Guru akan belikan. Maafkan Bu Guru. Tak sampai hati sebab mereka sudah bersungguh-sungguh belajar bulan ini. Apa yang perlu saya buat? Pesan atau tidak pesan?” tambah Quinn.
Demi membahagiakan anak didiknya, Quinn membagikan nomor rekening bank atas namanya supaya orang-orang bisa berkontribusi untuk memenuhi keinginan anak tahfiz di bawah pengasuhannya.
Sumber: dream.co.id