Di masa kepemimpinan Haaruun ar-Rosyiid, ada orang gila yg terkenal bernama Bahluul. Bahluul selalu ada di kuburan.
Pada sutau hari Raja Haaruun ar-Rasyid melintasi kuburan itu dan melihat Bahluul duduk termenung seorang diri. Haarun ar-Rosyid iba melihatnya dan berkata: “Wahai Bahluul wahai orang gila. Kapan akalmu sempurna?”
Mendengar ucapan Haarun, Bahluul bangkit dan naik ke sebuah pohon dan berteriak: “Wahai Haarun wahai orang gila. Kapan kapan akalmu sempurna?”
Mendengar ucapan Bahluul, raja Haarun mendekat ke bawah pohon dan berkata: “Wahai Bahluul… Aku yang gila atau kamu yang gila?”
Sambil menunjuk ke istana Bahluul menjawab: “Kamu yang gila. Akalmu tidak sempurna. Karna kamu selalu merawat istanamu yang tidak kekal, dan lupa akan kuburan yang kekal, sehingga kamu takut mati karna takut kehilangan istanamu.”
MendenÄ£ar ketegasan Bahluul, raja Haarun menangis hingga jenggotnya basah, dan berkata: “Engkau betuul wahai Bahluul. Tolong nasehati aku wahai Bahluul…!”
Bahluul berkata: “Peganglah kitab suci Tuhan erat-erat.”
Raja berkata: “Wahai Bahluul, apa yang engkau inginkan? Mintalah, aku akan berikan.”
Bahluul meminta: “Kalau kamu bisa, berikan aku:
- Hidup selamanya
- Selamatkan aku dari kematian
- Masukkan aku ke syurga.”
Raja menjawab: “Itu aku tidak bisa.”
Bahlul berkata: “Kalau begitu kamu bukan raja. Tapi kamu juga budak seperti yang lain.”
***
Saudaraku…. kita sering sombong dengan pangkat, jabatan atau harta yang kita miliki. PPadahal semua itu akan kita tinggalkan.
Dan sering kita lupa akan tujuan kita yang sebenarnya, yaitu akhirat.
Sumber: Abdul Wasik Baijury